Lembaga Bantuan Hukum dan Klinik Hukum (LBH-KH) Fakultas Hukum Universitas Pattimura (UNPATTI) Ambon menggelar pelatihan regulasi antidiskriminasi dalam konteks lokal yang dapat melindungi kelompok rentan.
Kegiatan yang berlangsung dua hari di salah satu hotel di Kota Ambon ini, menghadirkan para advokad, organisasi kepemudaan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) dan Paralegal.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan terhadap pegiat hukum dan Hak Asasi Manusia, untuk mendorong regulasi antidiskriminasi di tingkat daerah, ” ujar Litha.
Menurutnya, tanggung jawab pemerintah terhadap HAM haruslah dilakukan tanpa diskriminasi, sebab pada dasarnya HAM dimiliki oleh setiap manusia.
“Namun sampai saat ini masih terdapat persoalan diskriminasi terhadap pemenuhan perlindungan HAM bahkan terhadap kelompok rentan, contohnya diskriminasi terhadap komunitas LGBT, ” jelas Litha.
Karena itu dalam kegiatan ini diberikan sejumlah materi diantara materi diskriminasi, gender dan seksualitas, pembentukan PERDA, dan Bantuan Hukum Gender Struktural serta berencana menciptakan Kota Ramah HAM. Hadir sebagai pembicara diantaranya, aktifis perempuan Lusi Peilouw dan penggiat HAM Firdhan Aria Wijaya.(is)
Sumber : Teras Maluku
