Fakultas Hukum Universitas Pattimura mulai menerapkan sistem absensi wajah kepada dosen dan pegawai negeri sipil. Sistem ini mulai diterapkan pada 1 Oktober 2025, sebagaimana disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum Dr. Hendrik Salmon pada acara Dies Natalis ke-69 Fakultas tersebut pada Jumat, 3 Oktober.
Dr. Hendrik Salmon menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk pembinaan dan penerapan aturan secara baik bagi ASN dan dosen. Beliau menyebutkan bahwa sistem ini bertujuan untuk memperpendek dan menegakkan zona integritas. Salmon juga mengatakan bahwa fenomena yang sering terjadi adalah mahasiswa mencari dosen untuk konsultasi di luar jam kuliah, sehingga dengan sistem ini dosen diharapkan hadir di fakultas pada jam kuliah dan jam kantor dari Senin hingga Jumat untuk melayani mahasiswa.
Dr. Salmon menuturkan bahwa pihaknya tidak lagi menggunakan sistem finger print karena mudah dikamuflase atau dimanipulasi. Menurutnya, dengan scan wajah, manipulasi tidak mungkin dilakukan. Beliau juga menyampaikan bahwa salah satu tolak ukur menuju akreditasi internasional adalah penggunaan scan wajah dan penegakan disiplin ASN.
Dr. Salmon menambahkan bahwa langkah penerapan sistem absensi wajah ini telah disosialisasikan sejak pertengahan bulan September. Fakultas Hukum Universitas Pattimura akan meninggalkan sistem absensi finger print menuju scan wajah sebagai persiapan validasi untuk akreditasi internasional yang akan dilaksanakan pada November mendatang.
