Sebanyak 280 Calon Mahasiswa Mengikuti Ujian SBMPTN di Fakultas Hukum

Berita

Poka – Selasa (08/05), Sebanyak 280 calon Mahasiswa mengikuti Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) Tahun 2018, berbasis cetak (UTBC) di Fakultas Hukum. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan Amplop yang berisi Naskah Soal Ujian, oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Yusuf Madubun, M.Si.

Ujian SBMPTN yang dilakukan di Fakultas Hukum terdapat 3 sesi yaitu, Sesi 1 Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek), Sesi 2 Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), Sesi 3 Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum).

Pada laman resmi SBMPTN.AC.ID, Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri 2018 menyampaikan penjelasan resmi tentang sistem penilaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 (SBMPTN 2018).

Metode penilaian ujian tertulis SBMPTN di tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya dilakukan dengan menggunakan skor total dari jawaban peserta tes terhadap soal-soal tes yang diberikan. Peserta yang menjawab dengan benar akan mendapatkan skor 4, jawaban salah mendapatkan skor negatif (- 1) dan tidak menjawab akan mendapatkan skor nol. Teori yang mendasari prosedur penyekoran ini adalah Teori Tes Klasik. Pada tahun 2018 metode penilaian tes dilakukan dengan prosedur yang berbeda dengan menerapkan Teori Tes Modern yang dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).

Metode penilaian ujian tertulis pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan relatif dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.

Metode penilaian oleh Panitia Pusat dilakukan melalui 3 tahap, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap I, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor 1 (satu) pada setiap jawaban yang benar, dan skor 0 (nol) untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab/kosong.

Tahap II, dengan menggunakan pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory) maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, diantaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola response jawaban seluruh peserta tes tahun 2018. Dengan menggunakan model matematika, maka akan dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan relatif mudah, sedang, maupun sulit.

Tahap III, karakteristik setiap soal yang diperoleh pada Tahap II digunakan untuk menghitung Skor setiap peserta. Soal-soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang relatif lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan penilaian.

Dengan metode penilaian baru ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab jumlah SOAL yang SAMA dengan BENAR, akan dapat memperoleh nilai yang SAMA atau BERBEDA tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar. Contoh: peserta A dapat menjawab dengan benar 5 soal yaitu nomor 1,5,7, 11 dan 13, sedangkan peserta B juga dapat menjawab 5 soal dengan benar yaitu nomor 1, 5, 9, 12 dan 15, kedua peserta tersebut kemungkinan akan mendapatkan skor akhir yang berbeda karena butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta A kemungkinan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan butir soal yang dikerjakan dengan benar oleh peserta B.

Metode penilaian ini sudah lama digunakan secara meluas di negara-negara maju di Amerika dan Eropa karena dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian, skor yang diperoleh akan lebih “fair” dan dapat membedakan kemampuan peserta dengan lebih baik.

Hasil ujian akan diumumkan pada hari Selasa, 3 Juli 2018 mulai pukul 17.00 WIB dan dapat diakses di laman http://pengumuman.sbmptn.ac.id.

 

Images